Pendahuluan

Kuis

Referensi

Tim


Dilihat: 1770
Diunduh: 348

 

Uraian

 

Alkuna

Kenalan yuk dengan senyawa yang sering digunakan untuk mematangkan buah secara cepat!
Alkuna merupakan kelompok hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga (C≡C) sehingga termasuk ke dalam hidrokarbon tidak jenuh.

 

 

Senyawa yang mengandung dua ikatan rangkap tiga disebut alkadiuna, yang mempunyai tiga ikatan rangkap tiga disebut alkatriuna, dan seterusnya. Rumus molekul, struktur, serta nama senyawa alkuna dengan jumlah atom C1 sampai dengan C10 diberikan pada Tabel 1 berikut ini.

 


Berdasarkan deret homolog alkuna di atas, rumus molekul senyawa alkuna manapun dapat ditentukan dengan menggunakan rumus umum:

 

 

Sifat alkuna

Kalau kamu ingin kenalan dengan alkuna, maka perhatikan dulu sifatnya supaya tidak salah dalam memperlakukannya… sama kan seperti jika kalian ingin berkenalan dengan teman baru kalian?

1. Sifat fisika

Sifat fisik alkuna mirip dengan sifat-sifat alkana maupun alkena, Berdasarkan titik didihnya, tiga senyawa alkuna terpendek berwujud gas. Perhatikan tabel 2 berikut.

 

 

Alkuna sangat sukar larut dalam air tetapi larut di dalam pelarut organik seperti karbontetraklorida.

 

Gas pemadam kebakaran

 

Tahukah kamu jika Karbon tetraklorida, tetraklorometana atau dikenal dengan banyak nama lain (Secara umum, senyawa ini memiliki banyak nama tidak resmi, seperti karbon tet, benziform, karbon klorida, metana tetraklorida, perklorometana, benzinoform, Freon 10, Halon 104, tetraform, dan tetrasol),

adalah senyawa kimia dengan rumus CCl4. Senyawa ini banyak digunakan dalam sintesis kimia organik.

 

Dulunya karbon tetraklorida juga digunakan dalam pemadam api dan refrigerasi, namun sekarang sudah ditinggalkan. Pada keadaan standar (suhu kamar dan tekanan atmosfer), CCl4 adalah cairan tak berwarna dengan bau yang "manis".

 
Massa jenis alkuna sama seperti alkana dan alkena yaitu lebih kecil dari air. Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena. Semakin bertambah jumlah atom C harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.
   

 

2. Sifat Kimia

  A.Oksidasi  
  Sebagaimana hidrokarbon pada umumnya, alkuna jika dibakar sempurna akan menghasilkan CO2 dan H2O
  Contoh:
 
 

Reaksi diatas merupakan reaksi pengelasan dengan menggunakan propuna (C3H4).
Proses mengelas dengan menggunakan etuna (asetilena) atau propuna juga merupakan reaksi oksidasi dimana gas etuna (asetilena) atau propuna dibakar dengan oksigen dan menghasilkan karbondioksida dan uap air. Percikan api yang timbul adalah akibat gesekan antar logam.

 

  Pernahkah kamu melihat orang yang sedang mengelas?
 

Las Gas/Karbit adalah proses penyambungan logam dengan logam (pengelasan) yang menggunakan gas asetilen (C2H2), gas asetilen adalah etuna, yang merupakan senyawa alkuna sebagai bahan bakar, prosesnya adalah membakar bahan bakar gas dengan oksigen (O2) sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu sekitar 3.500°C yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar dapat digunakan gas-gas asetilen, propana atau hidrogen. Ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan adalah gas asetilen, sehingga las gas pada umumnya diartikan sebagai las oksi-asetelin. Karena tidak menggunakan tenaga listrik, las oksi-asetelin banyak dipakai di lapangan walaupun pemakaiannya tidak sebanyak las busur elektrode terbungkus.

 

Gas Asetilen diproduksi melalui reaksi antara Kalsium Karbit (CaC2) dengan air (H2O).

  3-metil-1-butuna
 
  Memproduksi gas Asetilen untuk keperluan pribadi dengan mencampurkan Kalsium Karbit dengan air tidak disarankan. Gas Asetilen dapat bocor dari tabung produksi dan menyebabkan ledakan jika tersulut api. Cara yang lebih disarankan adalah membeli gas Asetilen dalam tabung logam.
   
  B. Adisi H2
 

Reaksi adisi pada dasarnya adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap.

 

Pernahkah kamu menggunting tali yang berlapis-lapis?


Pada guntingan pertama tentu saja tali tersebut belum putus bukan… karena masih terdapat tali penghubung lainnya. Nah reaksi adisi akan mengubah senyawa alkuna (rangkap 3) menjadi alkena (rangkap 2) dan jika diteruskan akan berubah menjadi alkane (rangkap 1)

 

Alkuna mengalami dua kali adisi oleh H2 untuk menghasilkan
alkana.

 
 

Propuna (Metilasetilena) adalah alkuna dengan rumus kimia CH3C≡CH. Alkuna ini merupakan komponen gas MAPP, yang biasa digunakan dalam las karbit. Tidak seperti asetilena (etuna), propuna dapat dikondensasi dengan aman.


Kondensasi adalah proses perubahan wujud dari gas ke cair.

 

Reaksi adisi hidrogen mengubah alkuna menjadi alkena dan alkana. Sebagian besar alkana digunakan sebagai bahan bakar sedangkan sebagai besar alkena merupakan bahan baku plastik yang sangat berguna

   
  C. Adisi Halogen (F2, Cl2, Br2, I2)
 
  Adisi Alkuna dengan halogen menghasilkan suatu senyawa haloalkana yaitu senyawa yang terdiri atas alkana dan halogen (F2, Cl2, Br2, I2) yang berfungsi sebagai pelarut senyawa organik, jadi alkuna adalah bahan baku pembuatan haloalkana. Perhatikan manfaat haloalkana berikut ini!
   
 
  1. Kloroform (CHCl3)
   

Kloroform biasa gunakan sebagai obat bius

 

   

Kloroform merupakan senyawa karbon berwujud cair yang mudah menguap pada suhu kamar dan berbau khas. Kloroform tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol atau eter. Kloroform biasa digunakan untuk obat bius (anestetika) dan sebagai pelarut untuk lemak, lilin, dan minyak.

 

Namun demikian, efek samping dari kloroform dapat merusak hati sehingga jarang dipakai sebagai obat bius, kecuali untuk penelitian di laboratorium. Haloalkana yang sering dipakai sebagai obat bius adalah 2–bromo–2–kloro–1,1,1–trifluoroetana.

     
  2. Iodoform (CHCl3) dan Tetraklorokarbon (CCl4)
   

Iodoform biasa gunakan sebagai antiseptik

 

   

Iodoform berwujud padat pada suhu kamar, berwarna kuning, dan mempunyai bau yang khas. Iodoform sering digunakan sebagai antiseptik.

 

Karbon tetraklorida merupakan zat cair yang tidak berwarna dengan massa jenis lebih besar dari air. Uap CCl4 tidak terbakar sehingga sering digunakan sebagai pemadam kebakaran (lihat gambar 2). Selain itu, juga digunakan sebagai pelarut untuk lemak dan minyak.

     
  3. Kloroetana (C2H5Cl) dan Fluorokarbon (CF2Cl2)
    Kloroetana banyak digunakan untuk pembuatan tetraetil timbal yang ditambahkan ke dalam bensin untuk memperbaiki bilangan oktan.
   
   

Freon-12 digunakan sebagai pendingin

 

   

Fluorokarbon merupakan senyawa karbon yang mudah menguap, tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan tidak berbau, terutama senyawa freon–12 (CF2Cl2).

 

Freon–12 digunakan secara luas sebagai pendingin dan sebagai gas propelan dalam aerosol. Jenis fluorokarbon yang paling banyak dipakai adalah CCl2F dan CF2Cl2.

 

  D. Adisi Asam halida (HF, HCl, HBr, HI)
  Adisi alkuna oleh asam halida mengikuti aturan Markovnikov. Ingat kembali ya istilah yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin pada alkena!
 
 

Perhatikan!

C1 itu kaya akan Hidrogen sehingga akan semakin kaya, sedangkan C2 miskin hidrogen jadi yang diikat Bromin.

 

Kegunaan reaksi adisi asam halida ini adalah untuk menghasilkan senyawa haloalkana juga, sama seperti yang terjadi pada Adisi Halogen, bedanya reaksi berlangsung lebih lambat karena hanya ada satu unsur halogen dalam senyawa halida.

   
 

Jika masih bingung, Silahkan coba simulasi Reaksi Oksidasi Senyawa Alkuna berikut ini!